Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Menguak Jejak Bus Tertua di Pulau Bangka, Ada Potret Perjalanan Rute Pangkalpinang-Muntok


PETABANGKA.COM - Sebuah artikel saat peluncuran bus wisata POWNIS di Meseum Timah di Pangkalpinang 18 Februari 2017 mencatat jika bus kayu terjauh di Pulau Bangka pertama kali beroperasi tahun 1953, milik PO Sabang Jaya dengan jurusan Toboali – Pangkal Pinang  jarak tempuhnya sekitar 100 Km.
Boleh jadi, PO Sabang Jaya yang legendaris di Toboali melayani trayek terjauh di Bangka. Tapi untuk jenis bus tertua di Bangka bukan milik PO Sabang Jaya.
Pengoperasian bus di Pulau Bangka rute Pangkalpinang-Muntok jauh lebih lama. Bisa jadi sejak pemindahan pusat pemerintahan (Residen) Bangka dari Muntok ke Pangkalpinang tahun 1913. Karena ada bus tahun 1929 dengan nomor polisi BN 3257. Ternyata seri BN untuk Bangka dan Belitung sudah digunakan sejak zaman kolonial Belanda.
Sebuah foto koleksi di  http://collectie.wereldculturen.nl  pada Oktober 1929 menggambarkan bus trayek Pangkalpinang-Muntok. Tidak satu unit, saat bus menerunan penumpang, dibelakang ada satu unit bus lagi yang sedang antre. Si fotografer bus tua ini adalah Ir G.A. de Mol asal Belanda yang juga berstatus konsultan pertanian Aceh saat mendampingi rombongan pejabat pertanian Aceh berkunjug ke Bangka tahun 1929.
Rombongan dari Aceh ke Bangka untuk mempelajari tentang hasil perkebunan lada putih Bangka (muntok white pepper) yang tersohor masa itu. Rombongan pejabat ini langsung mengunjungi kebun lada yang dikelola oleh seorang pejabat di Bangka di daerah Mendo Barat yang sudah dekat dengan Pangkalpinang.
Setelah mengunjugi kebun lada, rombongan ini kembali ke Muntok membawa seikat stek tanaman lada (bibit) berikut satu karung bijih lada putih kembali ke Muntok lalu menuju pelabuhan untuk pulang ke Aceh.
Saat di Bangka, rombongan pejabat pertanian Aceh didampingi dr Horst, Konsultan Pertanian untuk Bangka.
Fotografe G.A. de Mol merekam peristiwa perjalan mereka saat berkunjung ke Bangka dengan menumpang bus. De Mol mengabadikan foto kebun lada yang baru ditanam hingga yang siap panen.  Tak saja kebun lada, de Mol juga mengabadikan desa yang dilewati mereka saat menumpang bus seperti Desa Zed dan Desa Dendang.
Rombongan dari Aceh ini menumpang bus kayu dari dan ke Muntok. Bus kayu, dilihat dari logo di depan kap mesin  keluaran pabrikan Chevrolet. Di dinding bus tertulis volume bus ¾ ton dan  motor bus 12 orang. Tak ada merek bus, tapi di kaca depan bawah kiri tertulis PKPinang dengan bahasa Indonesia maupun huruf China.
“Banka. Perjalanan pulang, tiba di Muntok dengan bus. Potongan lada yang kami beli diturunkan dan didorong ke dermaga yang sangat panjang dengan gerobak dorong ,” tulis G.A de Mol dalam caption fotonya itu.
Soal mobil Chevrolet, Series C Classic Six menjadi mobil pertama buatan pabrikan asal Amerika Serikat pada 1913, mobil ini hanya dibuat satu unit mobil yang desainnya diciptakan oleh Etienne Planche dan tercatat berhenti diproduksi pada tahun 1914. Dan pengembangannya berlanjut dengan hadirnya Chevrolet Series H dan Series L. Untuk mobil penumpang dan truk, Chevrolet memproduksi di tahun 1918. Mobil Chevrolet juga  digunakan oleh Administratur perusahaan penambangan timah Belanda di Bangka (BTW) pada tahun 1924. (*)

Foto ini asliya berjudul "Banka. Terugreis, aankomst te Muntok per autobus. Onze aangekochte peperstekken worden uitgeladen en per kruiwagen den zeer langen steiger opgereden". Artinya kurang lebih "Banka. Perjalanan pulang, tiba di Muntok dengan bus. Potongan lada yang kami beli diturunkan dan dermaga yang sangat panjang digerakkan oleh gerobak dorong".  collectie.wereldculturen.nl/repro petabangka.com 2019.


Penulis : Albana
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabangka.com